Sunday, September 16, 2012

The Dinner

I don't know is it going to be happy ending or sad ending the story that I will going through.

It's like something never happen between us before, cause tonight we having dinner together. Dinner yang tidak biasa, karena sebetulnya kita berdua dan anak-anak tidak begitu suka bakso tapi malam ini sepakat makan bakso.

Ngobrol banyak tentang segala sesuatu, yang kadang diselingi oleh tingkah polah anak2 yang super luar biasa aktifnya.

Sambil menikmati suasana kebersamaan ini sempat terfikir dalam benakku that, maybe someday I'll miss this moment. The day when I walk on by, leave everything behind.

When she close her heart forever for me, dan ketika aku menyadari apakah langkahku ini benar atau salah.

Karena ketika aku angkat lagi topik tentang kuasa Tuhan yang memberi sesuatu yang hambanya butuhkan bukan sesuatu yang hambanya inginkan dia dengan jelas mengatakan "jika memang itu yang terbaik dari Allah, semoga saja Dia mengabulkan"

Kami berdua telah sama-sama jenuh, walau kami tahu ikatan ini sangat erat dan dalam. Eight years was long enough for us to know each other, to understand every single thing about us *phisically and mentally

Setelah makan malam, kini kita bersama-sama duduk dalam keheningan ruang tamu. Hanya hembusan suara AC dan detak jam dinding yang terdengar. Dia sibuk dengan tab nya, sementara aku sibuk dengan galaxy Y ku menulis blog ini. Anak-anak sudah sejak tadi terlelap tidur disampingku yang berbaring menemani mereka.

No comments:

Post a Comment