Thursday, August 23, 2012

I Love You

"Do you love me ?" Tanya istriku, dengan sorot mata yang tajam seakan coba menyeruak kedalam celah benak dan logikaku.
"Ya, aku selalu mencintaimu... Jangan pernah kau ragu"
Namun tatap matanya tetap tajam tak lantas meredup atau sirna dalam pelukanku. Seakan ingin berkata, "yakinkan aku pak..."

Yeah, usually she called me Bapak and I called her mama.
Ku hanya terdiam, sesekali menghela nafas seraya memeluk erat tubuhnya.

"You shouldn't ask me whether I loved you or not, all you should asking to me is..."

Apakah aku nyaman hidup bersamamu?

"Okay then, did you feel comfortable to have living with me?"

"And the answer is, no I don't happy neither feel comfortable to have you beside me" terasa kata2 tersebut meluncur begitu saja dari mulutku.

Aku tahu itu sangat menyakitkan buat dia, dan juga buatku. Aku mencintainya namun aku tidak dapat hidup bersama dia. Terlalu pahit dan kompleks permasalahan yang terjadi.

Aku dan dia saling mencintai, tapi entah kenapa kami tidak menemukan benang merah dari 2 kepentingan yang berbeda ini.

No comments:

Post a Comment